Labels

Rabu, 23 November 2011

"Kok Kamu Githu sich...."

oleh CeRio pada 24 September 2009 jam 19:50
 
Kata merupakan simbol yang dibuat manusia sehingga tidak memiliki arti yang jelas dimana artinya bergantung pada persepsi orang yang memberi dan yang menerima. Persepsi dibentuk oleh keseharian hidup dan keadaan fisiologis individu yang terakumulasi dalam perasaan, tingkah laku dan cara berpikir individu. Dengan kata lain sebuah kata dapat berbeda maknanya antara pemberi dan penerima karena orang yang mendengarkan memiliki latar belakang yang berbeda dengan yang berbicara.

Dalam keseharian kita ketika berkomunikasi, kata seringkali disampaikan lewat bermacam cara, baik itu face to face, via telpon, email, chatting, sms dan lain-lain. Diantara semua cara menyampaikan kata, aq lebih sering bermasalah ketika menyampaikan kata-kata lewat sms. Sejak aq punya hp, aq suka banget kirim sms, lebih seringnya sich kirim kata-kata hasil perenunganku. Nach sehubungan dengan kebiasaanku mengirim kata-kata renunganj, aq pernah beberapa kali jadi ”korban” salah persepsi.

Suatu kali aq mengirimkan kata-kata yang menurutku akan memotivasi orang, kata-katanya kira-kira seperti ini (maaf lupa, sudah lama sich) seperti ini :

” Komitmen bukan sekedar kata-kata yang berbalutkan keinginan, tetapi merupakan suatu jaminan bahwa seseorang bisa dipercaya”.

Nach ketika aq kirim sms ini ke beberapa rekanku, dari sekian banyak yang aq kirimkan, beberapa orang meresponi dengan terima kasih atau membalas dengan kata-kata yang memotivasi, tapi hanya satu yang membalas dengan kata-kata :

”Kok kamu gitu sich, kamu tidak mengerti permasalahanku, kamu tidak tahu betapa susahnya saya menjalani kehidupanku, kalian tidak ada yang mau tahu”

(kira-kira begitu, sekali lagi maaf, sedikit lupa)

Wah…aq bingung kenapa ya dengan dia, apa kata-kataku salah??? aq pun kemudian meminta maaf padanya dan menyatakan tujuanku meng-sms bukan untuk menghakimi ataupun menyinggung dirinya, hanya sekedar memotivasi dan itu pun tidak hanya untuk dia tapi juga untuk beberapa orang. Akhirnya dia mengerti dan meminta maaf, dan mengakui bahwa ia memang sedang menyalahkan dirinya karena akhir-akhir ini memang sudah jarang ikut serta dalam kegiatan-kegiatan kami karena kesibukannya, tetapi lewat itu pula aq bisa mengutarakan bahwa kami tidak menyalahkan kesibukan dia dan meyakinkan dia bahwa kami mengerti keadaannya.

Aq punya beberapa pengalaman seperti demikian, ada yang berakhir dengan baik seperti kisahku tadi (saling memaafkan, dan masalah dengan dirinya selesai) bahkan berterima kasih sudah diingatkan dan ”ketagihan” he…he…, tapi ada juga yang tidak, meski aq sudah jelaskan bahwa aq tidak bermaksud apa-apa selain memotivasi dan akhirnya aq berhenti sms dia lagi karena sudah gak enak hati….

Tapi aq gak akan berhenti mengirimkan sms kata-kata motivasi meskipun ada yang tersinggung dengan kata-kataku, karena aq sangat percaya bahwa ketika aq mengirimkan kata-kata itu pada seseorang itu bukan kebetulan, soalnya aq ngirim kata-kata kepada orang yang berdasarkan feelingku membutuhkan. Selain itu :

  1. Bukan kata-kataku yang bermasalah, tapi persepsi orang itu, dalam artian kata-kataku datang pada saat yang TEPAT menyinggung masalah yang sedang dihadapi dan bagiku Ketersinggungan Itu Bukannya Harus Dijauhi Oleh Orang Yang Mengalaminya, Tapi Seharusnya Diterima Sebagai Bagian Yang Menyadarkan Dia Bahwa Hal Tersebut Harus Diselesaikan. Contohnya dengan kisahku tadi, bukankah akhirnya rekan kerjaku menyadari rasa bersalahnya dan karena kata-kataku, ia akhirnya ia terbuka dan tahu bahwa kami rekan-rekannya tidak menyalahkan justru memahami keadaannya.
  2. Dari sekian banyak yang aq kirimkan kata-kata, Cuma segelintir yang ”protes”, yang lainnya justru berterima kasih dan menyatakan bahwa kata-kata yang aq kirimkan sangat membantu mereka bahkan menyarankan aq untuk terus mengirimkan.

Akhir kata terima kasih buat mereka yang telah merespon dengan baik kebiasaanku mengirimkan kata-kata motivasi, juga buat rekan kerjaku yang telah aq kisahkan tadi, karena lewat mereka aq tahu yang aq lakukan adalah benar.

Dan untuk mereka yang masih tersinggung, sekali lagi maaf, tidak ada maksudku menyakiti kalian, tapi Ingatlah Aq Bersyukur Jika Kalian Tersinggung, Karena Itu Berarti Kalian Sadar Akan Apa Yang Sedang Kalian Hadapi.

Seorang bijak pernah berkata :

”Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”

Cerio, On The end of 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...