Labels

Sabtu, 08 September 2012

The Only One


“Orang seringkali bertindak tidak masuk akal dan lebih mementingkan dirinya sendiri, walaupun demikian maafkan mereka. Jika engkau murah hati, orang mungkin akan menuduhmu bahwa engkau memiliki motif tersembunyi di balik kemurahan hatimu, meskipun demikian, tetaplah murah hati. Jika engkau jujur, orang mungkin saja akan berlaku curang padamu, walaupun demikian, tetaplah jujur. Jika engkau bahagia, orang mungkin saja akan cemburu padamu, jika itu terjadi, tetaplah bahagia. Kebaikan yang engkau perbuat hari ini mungkin akan dilupakan di hari esok namun tetaplah berbuat baik. Berikan yang terbaik bagi dunia apa yang engkau bisa beri dan itu mungkin saja tak akan pernah cukup, meski demikian tetaplah memberikan yang terbaik. Karena pada akhirnya engkau akan mendapati segalanya adalah tentang engkau dan ALLAH. Tidaklah pernah tentang engkau dan mereka.”

--Mother Teresa, Misionaris dan Peraih Nobel Perdamaian--

    Sob pernah gak kamu mendapati dirimu baru menyadari kalau waktu tuh cepat berlalu? mungkin komentar kayak gini sudah gak asing bagi Xtalers:
“Wah sudah jam 6? Gak terasa ya…?”
 Atau,
 “Perasaan baru kemarin deh dia tuh SD sekarang sudah SMP…?”
 Atau,

“Wow hari ini gw sudah resmi jadi anak SMA, padahal baru serasa kemarin gw ikut MOS di SMP…”
    Sebenarnya waktu tidak pernah cepat berlalu atau melambat tapi kitalah yang merasakannya seakan demikian. Seringkali jika kita menunggu sesuatu, waktu yang kita lalui terasa lama, namun jika kita tak memperhatikan waktu maka waktu terasa cepat berlalu. Jadi sebenarnya perhatian kita pada waktulah yang mempengaruhi cepat atau tidaknya waktu itu terasa berlalu. Perhatian itu dapat berupa pemaknaan yang menyeluruh pada sebuah peristiwa atau momen dimana itu melibatkan pikiran dan perasaan kita, sedih takut, gembira, kecewa, bahagia cemas, jatuh cinta dll.
“ Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” Yakobus 4:13-14
    Rasul Yakobus mengibaratkan waktu hidup manusia itu bagai uap, uap tidak hanya singkat terlihat namun juga tak bisa diprediksi waktu yang diperlukan uap itu untuk tetap terlihat, sehingga Rasul Yakobus hendak menyampaikan bahwa selain hidup itu singkat, hidup itu juga tak bisa diprediksi kapan berakhirnya, sehingga Rasul Yakobus menegaskan seharusnya tiap manusia hendaknya meminta perkenaan Tuhan dalam setiap rencananya :
“Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Yakobus 4:15
Hal senada juga disampaikan Salomo dalam kitab Pengkotbah 12: “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!" Pengkhotbah 12:1
     Sob, Salomo menasehatkan pada orang-orang muda untuk sejak muda memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan sebab akan ada masanya penderitaaan menerpa setiap orang dan hanya Tuhanlah satu-satunya yang bisa di andalkan. Bahkan suatu saat nanti tiap kita akan kembali kepada TUHAN sehingga menjalin hubungan pribadi yang akrab dengan TUHAN sangatlah penting adanya.
“…dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” Pengkhotbah 12:7
    Semakin bertambahnya usia, maka semakin kompleks pula masalah yang kita hadapi Xtalers, sehingga dalam menjalani hidup, selain apa yang ada pada kita, kita membutuhkan orang lain untuk menjalani hidup kita. Namun Xtaler’s hubungan antar manusia tak ada yang abadi. Orang tua kita tidak selamanya ada bersama kita, suatu saat mereka akan meninggalkan kita. Sahabat atau teman kita suatu saat juga akan meninggalkan kita bahkan bisa saja menjadi musuh kita. Pacar kita pun juga tak selamanya ada bersama kita bahkan mungkin saja ia berkhianat. Karena itu Sob sesungguhnya tak ada yang bisa kita andalkan di dunia ini yang kekal abadi selain pada-Nya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kasih setia-Nya sudah terbukti di kayu salib. Tuhan Yesus pernah berkata:
“ Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Yohanes 15:13-15
    Yesus menyebut kita sahabat-Nya dan IA telah membuktikan kasih-Nya. Nah sekarang apakah Xtalers sudah membuktikan diri Xtaler’s sahabat-Nya?melakukan apa yang IA perintahkan. Ataukah Xtaler’s belum mengenal-Nya? Jika belum kenallah Dia. Jadilah sahabat-Nya, Jadikanlah IA satu-satunya yang Xtaler’s patuhi dan andalkan. Karena pada akhirnya adalah tentang kita dan Dia dan tak pernah tentang kita dan dunia. So…

“Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.” Pengkhotbah 12:13-14
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...