Labels

Senin, 04 Februari 2013

G.A.L.A.U



God Always Listening Always Understanding
Suatu hari saat training untuk kebak jumat di rumahnya Axel.
Rudi         : We Sonny, apa ko bikin? Orang lagi training ine, konsen ko!
Sonny      : Oh iya sorry partner, lanjut mi kalian dulu nah, lagi pusing ka’ bela.
Gledy      : Um de…dee….pasti galau ko toh ka banyak sainganmu dekati si xxxxx
Chandra  : Profesional ko ca’  jangko campur pelayanan dengan perasaan!
Diah        : Sok mu deh tawwa Chandra, kayak tong ko ndak pernah Galau!
Rudi         : Lanjut mi ki deh latihan, nu bikin galau ka’ juga kalo telat ka pulang itu!
Sonny    : Iyo paek…lanjut mi… request lagu yang slow nah…yang pas untuk penyembahan  
                 biar hati teman-teman ta’ yang ikut kebak ndak merasa galau kayak saya tawwa…
Semua    : Hahaha son…son….

                                    (Percakapan ini fiktif belaka, jika ada kesamaan, ya maaph hehehehe)

Hi Sahabat Xtaler’s yang amazing… ^_^
Kalian pasti udah gak asing dengan kata GALAU…sebuah kata yang hampir tiap hari mungkin kita temukan entah dalam percakapan sehari-hari ataukah di sosial meDIA. By the way Xtaler’s udah tahu blom arti sebenarnya kata GALAU?

Kamus Besar Bahasa Indonesia says:
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau

Hm...dah tahu kan? Penggunaan kata ini sehari-hari lebih banyak digunakan untuk arti yang kedua, yaitu pikiran yang kacau tidak karuan mulai dari keadaan yang gelisah, resah,bingung atau kacau hati dan pikirannya. Selain itu galau juga mengacu pada hati dan pikiran atau perasaan yang sedih atau tertekan (gundah gulana).

By the way Sahabat Xtalers pernah mengalami kegalauan? Misalnya seperti percakapan di atas? Hehehe

Setiap kita pasti pernah galau alias pikiran yang kacau, entah karena pelajaran, pelayanan, tanggung jawab di rumah, masalah dengan ortu, teman, pacar masa depan dll. Yang pasti setiap kita pasti pernah mengalami kegalauan. Oh iya tahu gak ternyata ada sesuatu yang menarik tentang pikiran kita.

Masaru Emoto dalam bukunya yang berjudul Efek Kesehatan dari Pikiran Negatif mengungkapkan bahwa ada keterkaitan antara pikiran kita dengan kesehatan. Ya,emang sudah jadi rahasia umum bahwa kalo pikiran kita sedang senang, maka akan dipenuhi dengan hal-hal yang positif, maka itu akan berpengaruh bagi kesehatan kita. Kita akan lebih sehat,baik secara jasmani dan rohani. Sebaliknya,berpikir buruk juga punya dampaknya sendiri. Penelitian Masaru Emoto menyimpulkan bahwa kalo kita sering membiarkan diri kita stres,maka kita mudah mengalami gangguan pencernaan. Kalo kita sering khawatir kita bisa terkena sakit punggung. Kalo kita mudah tersinggung,maka kita akan mengalami insomnia (susah tidur). Kalo kita suka marah, maka kita mudah terserang penyakit hepatitis. Dan kalo kita sering bersedih, kita bisa menderita leukimia! Sesuai banget gak tuh dengan kata bijak di amsal:

“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Amsal 17:22

So sob, becarefull dalam menjaga pikiran kita, termasuk di dalamnya saat kita galau.

So gimana ya kalau kita galau?

“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Ibrani 4:14-15

Sob, Kitab Ibrani nyebutin kalo TUHAN Yesus adalah pribadi yang ngerti kita coz TUHAN Yesus sudah pernah ngalamin kelemahan-kelemahan kita, IA pun pernah dicobai cuman bedanya dengan kita TUHAN Yesus gak lakuin dosa. So kalau sudah begitu gak ada lagi yang bilang “TUHAN tuh gak ngerti gw!” coz DIA juga sudah ngalamin hidup jadi manusia dan itu juga berarti teladan TUHAN Yesus lah yang kita ikutin saat kita Galau. Gimana teladan-Nya?

““Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
                                                                                                                        Matius 26: 36-39

Yesus mengalami galau luar biasa atau kesedihan yang teramat dalam.yaitu pergumulan karena harus menerima konsekuensi terpisah dari ALLAH dimana sejak dari kekekalan Yesus tidak pernah terpisah dari Bapa-Nya tetapi karena harus menebus manusia, IA harus menanggung upah dosa yaitu maut maka Bapa-Nya akan meninggalkan DIA. Allah Bapa akan menolak DIA karena Bapa terlalu suci untuk memandang kejahatan.

Kegalauan Yesus sesungguhnya tidak hanya berhenti saat di Getsemani tetapi terus berlanjut sampai di Golgota. Hati siapa yang tidak akan galau melihat masa yang dulu jadi pengikut-Nya berbalik untuk menghina dan menuntut kematian-Nya. Belum lagi murid-murid-Nya meninggalkan-Nya dan mengkhianati serta menyangkal-Nya.

Tetapi sesungguhnya Yesus sudah mengatasi semua kegalauan itu saat DIA berdoa di Getsemani.

Yesus membawa kegalauan itu kepada Bapa-Nya. DIA berdoa dan di tengah kegalauan-Nya Yesus berserah kepada Bapa-Nya. Di tengah dilema, galau, gundah gulana dan segala aneka macam perasaan yang berkecamuk dan pilihan yang harus dihadapi-Nya, DIA berserah penuh kepada Bapa.

"Biarlah kehendak-Mu yang jadi dan bukan kehendak-Ku".

Getsemani adalah tempat Yesus bergumul, mengalami galau itu tetapi dalam pergumulan-Nya DIA mendapat kemenangan melalui doa dan penyerahan diri kepada kehendak Bapa. Itu sebabnya Yesus menjadi tenang saat menghadapi Yudas murid kepercayaan-Nya yang mengkhianati DIA. Itu sebabnya Yesus tetap tenang dan tidak gusar melihat Petrus yang menyangkali DIA tiga kali. Itu sebabnya DIA tidak kecewa saat masa menuntut darah-Nya. Yesus tetap tenang saat DIAdili dan saat berhadapan dengan Pilatus. DIA tenang menuju salib di Kalvari.

Belajarlah pada Yesus, yang pernah ditolak, sendirian, disalahpahami, ditinggalkan. Kalau kita mengalami hal seperti itu maka Yesus mengerti dan pernah mengalami semuanya itu. Belajar dari Yesus, datang kepada Bapa berdoalah dan bersandar kepada Bapa. DIA akan memberikan damai, ketenangan di tengah galau yang kita alami sehingga kegalauan itu perlahan akan sirna diganti kedamaian dari Bapa Surgawi.

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Filipi 4:6-7

Sob hubungan kita dengan Tuhan adalah kunci, mengenal seperti apa DIA, apa yang DIA inginkan pada kita, dan membangun hubungan dengan-Nya hari lepas hari akan menolong kita memahami maksud diizinkan-Nya kita mengalami hal-hal yang membuat kita galau serta menolong kita dalam menjalaninya. Doa dan Pendalaman Firman akan menolong kita.

Namun pada zaman yang serba tergesa-gesa dan harus cepat ini, apakah kita juga berdoa dengan buru-buru dan nerapin prinsip ”yang penting udah doa”? Berapa banyak kita doa seperti prajurit yang lapor pada jendralnya bahwa semua aman,lalu setelah itu buru-buru angkat kaki? Atau datang saat perlu saja. sepertinya TUHAN itu “Ibu Peri” atau “Jin Lampu”. Padahal,Tuhan mau kita ngobrol seperti sahabat-Nya.

Kalau buat doa aja kita asal-asalan, bagaimana mungkin kita bisa kenal Tuhan? Kalau kita cuma belajar firman saat bergereja saja atau saat kita saat teduh cuma buat rutinitas agar sepanjang hari ini enggak sial, bagaimana bisa rohani kita bertumbuh? Berdoalah seperti kamu ngobrol sama sahabat,gak usah buru-buru dan bisa cerita apapun yang pengen kamu ucapkan.Tuhan pengen jadi sahabat kita ; sudahkah kita jadi sahabat-Nya?

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu,apa yang diperbuat oleh tuannya,tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.(Yohanes 15:15)

Sob, daripada terus-terusan Galau karena sesuatu, lebih baik kita menguatkan diri melalui doa dan firman Tuhan. Life goes on,guys!! So bangun hubunganmu dengan TUHAN semakin akrab. Ketimbang kita memenuhi hati dengan kegalauan lebih baik kita mengendalikan diri dan kasih respon yang berbeda.

TUHAN selalu mendengar dan mengerti kita. Karena itu jangan sungkan datang pada-Nya setiap saat, bukan pada saat Galau saja. ^_^

By: CERIO
FB/TWIITER      : cerio_angel@yahoo.com 
Blog                 : www.cerioisme.blogspot.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...